Ilmuwan: Jagat Raya Tak Nyata, Manusia Hanya Hidup Dalam Ilusi
Penulis, sekaligus pembawa acara televisi ‘Closer to Truth’ yang bernama Robert Lawrence Kuhn, baru saja mempublikasikan sebuah teori radikal yang sangat kontroversial bagi banyak masyarakat dunia.
Menurut teori yang disepakati oleh banyak ilmuwan itu, dia mempublikasikan sebuah teori bahwa dunia nyata yang selama ini menjadi tempat tinggal manusia, sebenarnya tidak pernah ada!
Robert memaparkan bila semua hal yang manusia lihat saat ini, termasuk jagat raya, adalah sebuah ilusi yang diciptakan oleh robot ‘Tuhan’. Hal itu diibaratkan sebagai seseorang yang sedang memainkan permainan atau game dengan manusia sebagai karakternya.
Meskipun terdengar tidak masuk akal, teori itu telah didukung oleh banyak ilmuwan dari universitas-universitas terkemuka di dunia. Yang pertama adalah filsuf Nick Bostrom dari Oxford University.
“Hidup manusia sejatinya mirip film sains fiktif Matrix. Bedanya, manusia tidak butuh alat bantuan yang ditancapkan ke otak untuk bisa masuk dalam dunia ilusi ‘Matrix’, karena seluruh tubuh manusia sejak awalnya sudah masuk dalam ilusi tersebut,” ujar Nick Bostrom kepada Daily Mail pada (04/08/2015) lalu.
Lebih lanjut, Nick Bostrom juga mengatakan bahwa dibutuhkan sebuah komputer raksasa untuk melakukan menciptakan ilusi itu, maka disebutkan bahwa komputer itu bisa mengontrol semua hal, mulai dari otak sampai saraf terkecil di tubuh manusia.
Sementara itu seorang ilmuwan lainnya bernama Silas Beane dari Bonn University beberapa tahun lalu bahkan menyebutkan beberapa bukti jika manusia hidup dalam dunia ilusi.
Salah satunya adalah, bahwa setiap benda terbuat dari susunan atom sangat kecil. Jika dicermati, hal itu mirip dengan program simulasi komputer yang setiap bagiannya juga terdiri atas data-data kecil.

Hanya dari suatu bidang kecil saja, jika di ‘zoomed’ tampak ratusan gugus galaksi di alam semesta (foto oleh wahana Hubble).
Lebih sederhananya, misal jika pada software komputer tiap bagiannya terdiri atas data-data kecil yang membentuk suatu tampilan, maka pada jagat raya tiap bagian benda terdiri dari atom-atom kecil yang membentuk suatu zat atau benda.
Sebenarnya, teori yang menyatakan bahwa manusia hidup dalam ilusi (atau simulasi) pernah disinggung sebelumnya oleh filsuf Yunani kuno, Plato.
Kala itu Plato pernah menyatakan, bahwa hanya dengan matematika dan geometri saja manusia bisa memahami alam semesta ini. Namun, manusia dikatakan tidak akan benar-benar bisa menentukan apa yang benar dan salah di dunia ini.
Apakah menurut Anda, teori ini benar? Hmm tentu saja menurut kami tidak. Ilmu manusia hanya basah oleh air seujung jari, itupun sudah ilmu maksimal yang bisa dimiliki manusia, dibandingkan dari luasnya samudera ilmu milik Yang Maha Segalanya.
Comments
Post a Comment